Gelandang Enerjik nan Visioner
Biasanya, pelatih Indra Sjafri memasukkan Paulo Oktavianus Sitanggang sebagai pemain pengganti. Mungkin karena gaya permainan Paulo Sitanggang yang cenderung bertipe destroyer atau perusak permainan lawan. Meskipun bertipe perusak, Paulo Sitanggang punya visi yang cukup bagus dalam membaca arah permainan.
Biodata dan Profil Lengkap Paulo Oktavianus Sitanggang
Nama Lengkap : Paulo Oktavianus Sitanggang
Alias: Paulo | Oktavianus | Sitanggang
Tanggal Lahir: 7 Oktober 1995
Tempat Lahir: Sumatera Utara
Kebangsaan: Indonesia
Posisi Gelandang
Tinggi: 163 cm
Perjalanan Sepakbola Paulo Sitanggang
Pada 2011, pemain gelandang yang memiliki potongan rambut seperti samurai jepang ini mengikuti seleksi All Star Team Challenge yang digelar oleh AC Milan Junior Camp. Ia berhasil masuk ke dalam daftar 18 pesepakbola muda yang dibawa ke San Siro, Milan. Meski dinyatakan lolos, ia gagal ke Italia karena mengalami cedera. Naumn demikian, Paulo tetap bersemangat dengan terus berlatih. Saat kelas 2 SMA, ia meninggalkan kota asal dan merantau ke Jember, Jawa Timur untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Di Jember, ia bergabung bersama Jember United.
Paulo memperkuat timnas Indonesia U-19 di ajang Kualifikasi Kejuaraan U-19 AFC 2014 melawan Laos. Ia menggantikan Mohamad Hargianto di menit ke-43, setalah ia masuk, timnas U-19 berhasil menambah tiga gol setelah sebelumnya unggul satu gol termasuk golnya di menit ke-84 pada hasil akhir 4-0 untuk kemenangan Indonesia U-19. Dalam laga selanjutnya Kualifikasi Kejuaraan U-19 AFC 2014 melawan Filipina, umpan terobosan Paulo sukses diterima Yabes Roni, yang menghasilkan satu gol lima menit sebelum pertandingan berakhir dengan hasil akhir 2-0 untuk Indonesia.
Tipe Claude Makelele?
Permainan Paulo Sitanggang yang cenderung 'serampangan', terjang sana terjang sini, mengingatkan pada sosok Gennaro Gattuso, gelandang angkut air yang melegenda bersama AC Milan. Namun, melihat visi bermainnya yang cukup bagus, Paulo Sitanggang menurut kami lebih mirip dengan Claude Makelele. Tentu saja, perjalanan karir Paulo Sitanggang masih jauh dari Gattuso maupun Makelele. Di Piala AFF, kita sering melihat Paulo Sitanggang kehilangan bola dengan terlalu mudah. Dengan energinya yang masih meluap-luap, jika Paulo bisa lebih 'dingin', maka dia akan dapat menguasai lapangan tengah dengan lebih sempurna.