Alat Kontrasepsi Paling Unik di Dunia

KB atau keluarga berencana adalah salah satu program pemerintah untuk menjaga agar tidak terjadi ledakan penduduk. KB biasanya identik dengan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi sendiri beraneka ragam model atau bentuknya. Mulai dari kondom sampai pil KB. Namun tahukah anda, menurut sejarah, ada beberapa metode atau alat kontrasepsi paling unik sekaligus gila di dunia. Apa sajakah itu? Berikut ini daftar alat kontrasepsi paling unik di dunia.

1. Kondom dari Usus Babi

Salah satu kondom tertua terbuat dari usus babi. Bahkan ada laporan yang menunjukkan usus direndam dalam susu hangat sebelum digunakan untuk membuatnya lebih lembut dan lebih kenyal.

Beberapa sejarawan menyatakan ilustrasi pertama seorang pria memakai kondom saat melakukan hubungan seksual adalah Raja Minos dari Crete, putra Zeus dan Europa, yang hidup sekitar 3.000 SM. Menurut legenda, kutukan membuat air mani Minos mengandung ular dan kalajengking. Untuk melindungi pasangan seksualnya, Minos menggunakan kandung kemih kambing sebagai kondom.

2. Kotoran Buaya

Dokumen Mesir Kuno di tahun 1850 SM menggambarkan bagaimana pessaries (benda atau ramuan yang dimasukkan ke dalam vagina untuk memblokir sperma) yang terbuat dari kotoran buaya, madu, dan natrium karbonat menjadi metode kontrasepsi yang umum. Kotoran buaya yang sedikit basa diyakini bekerja seperti spermisida modern yang saat ini ada.

3. Testis musang

Budaya Abad Pertengahan memiliki beberapa cara kreatif untuk mencegah kehamilan, seperti mengikat testis musang di sekitar paha bagian dalam. Menurut mitos, jika seseorang mengambil dua testis musang dan membungkusnya, mengikatnya ke paha wanita yang kemudian juga memegang tulang musang, maka wanita itu tidak akan lagi bisa hamil. Jelas, metode ini adalah omong kosong.

4. Merkuri

Praktik kontrasepsi yang lebih berbahaya termasuk minum timbal dan merkuri dilakukan oleh perempuan China ribuan tahun yang lalu. Ramuan mematikan ini digunakan oleh selir di China kuno agar tetap steril. Zat ini diketahui menyebabkan kondisi gagal ginjal, kerusakan otak, dan, tentu saja kematian.
Share on :